Perkenalkan, saya Anidah. Lahir di kota hujan Bogor. Saya menekuni
PCR sejak tahun 2002. Sebenarnya background pendidikan formal saya
adalah Kimia. Namun jalan hidup menuntun saya bertemu dengan ilmu baru
(setidaknya untuk saya), Biologi Molekuler, dan bahkan sampai akhirnya
saya benar-benar jatuh hati.
Bapak Tolhas Hutabarat,
B.Sc, adalah guru pertama saya yang mengajari tentang PCR. Lingkungan
kerja pada waktu itu sangat mendukung saya untuk bertanya banyak hal
tentang metode ini. Dr. Nurita Toruan dan Dr. Nurhaimi Haris, mereka
juga telah banyak memperkenalkan metode baru dalam bidang Bioteknologi. Melalui mereka semualah ilmu baru tersebut saya peroleh, langsung dengan praktiknya. Membantu para peneliti mengerjakan
proyek risetnya sangat memperkaya pengetahuan saya tentang metode-metode
dalam bidang molekuler.
Proyek riset yang
pertama saya kerjakan waktu itu adalah Amplified Fragment Lenght
Polymorphism (AFLP) dari tanaman karet dan manggis. Marka lain seperti Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) menjadi santapan sehari-hari. Analisis kualitatif protein dengan SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate PolyAcrylamide Gel Electrophoresis), dan pembuatan Pustaka cDNA pernah juga saya pelajari.
Pada dasarnya semua metode tersebut mudah untuk dipraktikan, permasalahan kadang muncul justru dari jenis sampel yang akan di analisis. RAPD tanaman Karet misalkan, akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan Manggis. Pun demikian dengan analisis protein Karet yang cukup diwarnai dengan Coomassie Blue melalui proses pewarnaan yang sederhana. Berbeda halnya jika sampel tersebut berasal dari Tanaman Sawit, yang memerlukan proses pewarnaan yang sedikit lebih rumit dengan silver nitrat.
Itulah yang mendorong saya untuk berbagi pengalaman mengenai teknik dan kesulitan yang sering dihadapi dalam pengerjaan metode-metode Biologi Molekuler. Semoga blog ini dapat menjadi wadah komunikasi dan interaksi yang membangun untuk kita semua.
Anidah